Dimanakah Idealisme itu?

Kesuksesan seseorang bergantung pada sejauh mana dia bisa merencanakan agenda hariannya. Sejauh mana dia mempunyai gambaran "mau ngapain seharian ini?".

Bicara tentang rencana, amat erat hubunganya dengan tujuan dan mimpi. Pernahkah kalian bermimpi? Setiap orang pasti punya mimpi. Yang membedakan disini adalah sejauh mana dia bermimpi, sejauh mana parameter keberhasilan masing-masing orang dan sejauh mana usahanya untuk mencapai mimpi.

Ada suatu idealisme yang harus dijaga. Idealisme yang bisa membawa kita berjalan di track yang benar. Fokus dan selalu istiqomah akan membantu kita mencapai itu semua. Tapi masalahnya, seluruh bayangan kita tentang ke-ideal-an hidup kadang tidak bisa kita dapatkan. Ada keadaan dimana semua serba tidak terkondisikan dan kurang mendukung mimpi kita. Kita hidup di Indonesia dimana kondisi ideal seluruh tatanan masyarakat dan pemuda tidak bisa kita dapatkan dimana saja dan kapan saja. Kita harus sadar itu! Bisa jadi kita hidup di sebuah lingkungan sosial dimana bisa jadi lingkungan itu menjadi penghambat keberhasilan kita.
sumber: stat.ks.kidsklik.com

Apakah kita diam terhadap realita, apakah kita meninggalkan itu dan segera mencari lingkungan yang sesuai dengan ekspektasi kita? Masing masing dari kita punya pilihan yang berbeda. Yang pasti, bagaimana kita mengefisienkan waktu kita dan meningkatkan aktivitas yang bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Setiap hari, setiap pagi, dan setiap kita merencanakan agenda harian kita, Produktivitas harus selalu ada di benak kita dalam upaya meraih impian dan tujuan kita.

Kita tahu kapasitas kita masing-masing, bagaimana kita harus melangkah dan bagaimana kita harus menempatkan posisi kita sebagai insan yang berguna bagi sesama manusia. Indonesia membutuhkan agen-agen perubahan yang bisa melakukan tindakan nyata untuk Indonesia. Membangun budaya yang peka terhadap permasalahan bangsa, punya mimpi dan tujuan hidup serta cerdas dalam ilmu dan amal. Tentunya itu semua tidak bisa kita capai apabila kita berorientasi sempit yang memikirkan diri sendiri. Perubahan itu bisa benar-benar terjadi karena gerakan bersama dan saling melengkapi satu sama lain. Dan itu harus diawali di lingkungan sempit dan terdekat, bottom to up.

Jika ada yang salah dengan apa yang ada disekitarmu sekarang, mari dengan niatan yang lurus kita awali perubahan besar dari hal-hal yang kecil dengan saling mengajak ke kebaikan dan berusaha menjadi garis depan "agent of change" pemuda yang peduli dan punya mimpi untuk Bangsa dan dunia.

(ve)
Kita manusia diberi keistimewaan masing-masing untuk mewarnai kehidupan. Ada sebagian saudara-saudara kita yang memang telah diberi peran oleh Allah untuk menjadi si A atau B dengan segala sifat dan karakter nya. Kalaupun kita ada di lingkungan yang kurang baik, apakah kita akan meinggalkan itu dengan segala egoisme kita dalam mencapai Tujuan dan Impian kita?


Mungkin keadaan seperti itu sering diahadapi oleh kita, bahkan setiap hari. Kita ambil contoh lingkungan yang setiap harinya hura-hura dan "kongkow-kongkow" nongkrong dipinggir sekretariat kegiatan mahasiswa misalnya. Apakah lingkungan seperti itu kita biarkan?

Indonesia banyak memiliki potensi, termasuk potensi pemuda. Namun jika saat ini keadaan pemuda indonesia seperti ini, jangan harap indonesia akan maju dan bisa disandingkan dengan negara-negara barat di masa depan. Teman-teman semua pasti tahu bagaiamana keadaan kita sekarang, terutama yang saat ini menjalani kuliah. Memang kita tidak seharusnya melihat ini semua dari sisi negatif, namun dari situ bisa kita ambil Hikmahnya, bahwa ada Hal yang harus kita capai lebih tinggi, dengan selalu berpikiran tidak puas dengan paradigma menembus batas lelah dengan berbuat sebermanfaat mungkin untuk lingkungan disekitar kita, dengan harapan Indonesia yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram